15 Agustus 2010

Ciri Makanan Mengandung Zat Berbahaya

| 15 Agustus 2010 | 0 comments
Bookmark and Share

Ada empat zat berbahaya yang seringkali dicampur pada makanan maupun bahan makanan. Keempat zat tersebut mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga kita semua, meskipun hanya beberapa dari zat tersebut yang telah banyak kita ketahui. Berikut ini adalah keempat zat berbahaya tersebut : 1. Formalin, 2. Boraks, 3. Pewarna Kuning Metanil (Methanil Yellow), 4. Pewarna Rhodamin B. Sebenarnya penggunaan zat tersebut bukan sebagai penambah rasa makanan, melainkan berperan sebagai pengawet ataupun memperindah tampilan saja.Berikut penjelasan keempat zat tersebut :

1. Formalin
Zat Berbahaya
Formalin merupakan larutan tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Didalam formalin terdapat sekitar 37% Formaldehid dalam air. Biasanya ditambah metanol hingga 15% sebagai bahan pengawet. Zat ini sering digunakan sebagai bahan perekat untuk kayu lapis dan disinfektan untuk peralatan rumah sakit dan sebagai bahan pengawet untuk mayat. Tetapi formalin dilarang keras digunakan untuk bahan pengawet makanan.
Mie basah, Tahu, Baso, Ayam dan Ikan serta beberapa hasil tangkapan laut lainnya merupakan bahan makanan yang seringkali ditemukan mengandung formalin, yang berfungsi sebagai bahan pengawet.
Untuk mengetahui apakah makanan-makanan tersebut mengandung formalin, berikut keterangannya :
- Mie Basah berformalin, Tidak rusak hingga dua hari pada suhu kamar 25 derajat celcius dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 derajat celcius. Mie tidak lengket dan lebih mengkilap dibandingkan dengan Mie tanpa formalin, dan baunya agak menyengat seperti bau formalin.





- Sedangkan pada Ikan dan hasil laut yang mengandung formalin : Tidak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar 25 derajat celcius. Warna insang merah tua, sudah tidak segar lagi. Sedangkan warna daging ikan tersebut putih bersih dan mengandung aroma Formalin yang menyengat.

- Sedangkan untuk Ikan Asin, Berformalin tidak rusak sampai lebih dari satu bulan pada suhu 25 derajat celcius. Bersih, cerah dan tidak berbau layaknya Ikan Asin, dan tidak dihinggapi lalat.
- Sedangkan untuk Tahu Berformalin : Tidak rusak sampai tiga hari pada suhu 25 derajat celcius dan bisa tahan lebih dari 15 hari, pada suhu lemari es 10 derajat celcius. Tahu terlampau keras, kenyal namun tidak padat dan Bau sangat menyengat.
- Ayam Berformalin : Tidak rusak sampai dua hari, teksturnya kencang dan bau formalin dapat tercium.
- Baso mengandung Formalin : Tidak rusak sampai dua hari, teksturnya sangat kenyal dan bau formalin sangat menyengat.

Bahaya Formalin
Gejala yang ditimbulkan jika Formalin tertelan adalah, Mulut, Tenggorokan dan perut terasa terbakar, terasa sakit ketika menelan, mual, muntah, diare. Kemungkinan terjadi pendarahan, sakit perut yang hebat, sakit kepala, hipotensi, kejang dan hingga tidak sadarkan diri hingga koma.
Selain itu juga bisa menyebabkan kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan syaraf pusat dan ginjal. Bila tertelan sebanyak 2 sendok makan saja atau 30ml. Formalin bisa menyebabkan kematian.
Bahaya formalin jika terhirup dan terkena kulit dapat menyebabkan luka bakar, iritasi pada saluran pernafasan, reaksi alergi, dan bahaya kanker pada manusia.

2. Boraks
Zat Berbahaya
Boraks adalah senyawa berbentuk Kristal, berwarna putih dan tidak berbau serta stabil pada suhu tekanannormal. Boraks merupakan senyawa kimia berbahaya untuk pangan, Boraks dengan nama kimianya Natrium Tetrabonat (NaB4O7 1OH2O).
Dapat dijumpai dalam bentuk padat dan apabila larut dalam air akan menjadi Natrium Hidroksida dan Asam Borat (H3BO3). Boraks atau Asam Borat biasanya digunakan sebagai bahan pembuat deterjen, bersifat antiseptik dan mengurangi kekadaran air. Bahan berbahaya ini Haram digunakan untuk makanan.
Penggunaan boraks untuk makanan sering ditemukan pada Mie Basah, Baso, Kerupuk dan jajanan lainnya. Untuk mengetahui mekanan yang mengandung Boraks, ciri-cirinya ialah sebagai berikut :
- Mie Basah yang mengandung Boraks teksturnya kenyal, lebih mengkilat, tidak lengket dan tidak cepat putus.
- Baso yang mengandung Boraks, teksturnya sangat kenyal, warna tidak kecoklatan seperti daging, tapi lebih cenderung berwarna putih.
- Jajanan seperti Lontong, yang mengandung Boraks, teksturnya sangat kenyal, terasa tajam, membuat lidah bergetar dan terasa getir.
- Kerupuk yang mengandung Boraks, teksturnya renyah dan bisa menimbulkan rasa getir pada lidah.

Bahaya Boraks
Jika terhirup, terkena kulit dan tertelan bisa menyebabkan iritasi saluran pernafasan, iritasi kulit, iritasi mata dan kerusakan ginjal. Jika boraks 5-10 gram tertelan oleh anak-anak, bisa menyebabkan shock dan kematian. Efek akut dari boraks bisa menyebabkan badan berasa tidak enak, mual, nyeri hebat pada perut bagian atas, pendarahan gastro-enteritis disertai muntah darah, diare, lemah, mengantuk, demam dan sakit kepala.

3. Pewarna Kuning Metanil (Methanil Yellow).
Kuning metanil adalah zat warna sintetis berwarna kuning kecoklatan dan berbentuk padat atau serbuk. Pewarna ini digunakan untuk pewarna bahan tekstil dan cat. Kuning metanil merupakan bahan yang dilarang untuk digunakan sebagai pewarna makanan. Penyalahgunaan kuning metanil untuk makanan telah ditemukan untuk beberapa jenis makanan, diantaranya Kerupuk, Mie, Panganan Jajanan berwarna kuning dan banyak juga sebagai pewarna pada tahu.
Zat Berbahaya
Ciri makanan dengan pewarna kuning metanil biasanya, berwarna kuning mencolok dan cenderung berpendar, banyak memberikan titik-titik warna karena tidak Homogen, misalnya pada kerupuk. Kuning metanil akan berbahaya jika terhirup, mengenai kulit, mengenai mata dan tertelan. Akibat yang ditimbulkan bisa iritasi pada saluran pernafasan, gangguan pada mata dan bahaya kanker pada kandung dan saluran kemih.
Apabila tertelan bisa menyebabkan mual, muntah, sakit perut, diare, panas, rasa tidak enak, dan tekanan darah rendah.

4. Pewarna Rhodamin B
Ini juga merupakan pewarna sintetis yang digunakan pada industri tekstil dan kertas. Berbentuk Serbuk Kristal merah keunguan. Akan berwarna merah terang berpendar jika berada dalam larutan. Zat warna ini juga dilarang digunakan untuk makanan.
Ciri-ciri makanan menggunakan pewarna ini adalah berwarna merah mencolok dan cenderung berpendar, banyak memberikan titik-titik warna karena tidak homogen. Rhodamin B juga berbahaya jika terhirup, mengenai kulit, mata dan tertelan. Akibat yang ditimbulkan bisa berdampak iritasi pada saluran pernafasan, iritasi pada kulit iritasi pada mata, iritasi pada saluran pencernaan dan bahaya kanker hati.
Jika tertelan selain menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan, cirinya air seni akan berwarna merah atau merah muda. penyalahgunaan Rhodamin B untuk pewarna makanan telah ditemukan pada makanan seperti kerupuk, terasi, dan beberapa jajanan yang berwarna merah.

Comments
0 Comments

0 comments:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 
© Copyright 2010. pra-bayu . All rights reserved | pra-bayu is proudly powered by pra-bayu.blogspot.com | | My Ping in TotalPing.com |
pra-bayu.blogspot.com Webutation